KESOMBONGAN PENGUASA
Salah satu sifat manusia yang mudah merasuki tubuh manusia adalah
sifat angkuh atau sombong. Tanpa disadari, terkadang sifat ini muncul
dari diri seseorang ketika ia dalam kondisi dan situasi yang
menguntungkan buat dirinya, baik dari segi materi ataupun sisi imateri.
Banyak sekali contoh yang bisa kita ambil dari masyarakat sekitar
kita, seseorang yang tadinya biasa saja tidak punya kedudukan ataupun
tidak punya jabatan apapun, ketika ia dikaruniai harta yang lebih dari
orang-orang sekitarnya ia akan dengan mudah bersikap merasa paling
tinggi derajatnya, sehingga ia cenderung meremehkan orang lain, merasa
dirinya paling benar dan sulit menerima masukan dari orang lain.
Padahal kalau mau jujur di dalam dunia ini tidak ada yang abadi,
harta, jabatan, dan apapun itu yang disandang seseorang, sepanjang itu
bersifat duniawi, bila Allah mengizinkan akan musnah dalam sekejap mata.
Apalagi kalau harta dan jabatan itu didapat dengan jalan yang salah dan
menghalalkan segala cara. Tidak hanya akan lenyap dengan mudah tetapi
justru akan berbalik menjerumuskan dirinya ke tempat yang lebih hina.
Naudzubillahi indzlik.
Hal inilah yang terjadi dewasa ini pada pemerintahan kita, dengan
kesombongannya, tanpa memperdulikan nasib rakyat yang masih banyak yang
sulit mencari penghidupan yang layak, dengan seenaknya menaikkan harga
BBM. Suatu hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh pemerintah kita
untuk saat ini.
Kalaulah alasannya hanya untuk memperbaiki keuangan negara sebagai
imbas dari harga minyak dunia yang melonjak, saya yakin opsi lain selain
kenaikan BBM bisa dipertimbangkan untuk dilakukan. Bukankah kita banyak
sekali memiliki para ekonom, intelektual muda, negarawan,? Ajak mereka
berunding dan berembuk untuk memikirkan nasib bangsanya, untuk mengambil
suatu keputusan dan kebijakan yang tidak hanya menguntungkan rakyat
kecil tetapi juga dapat melegakan semua pihak, baik rakyat maupun
penguasa. Tanpa harus mengorbankan kehidupan rakyat kecil.
Jadi, jangan salahkan mereka kalau mereka turun ke jalan, karena
tidak ada sedikitpun penghargaan pemerintah kepada mereka, pemerintah
seolah-olah merasa benar sendiri dengan keputusannya. Pemerintah buta
bahwa diatara rakyatnya masih banyak yang hidup dari mengais rejeki dari
tong sampah.
Dan diakui atau tidak demo yang berlangsung 2 hari ini buknlah hanya
akibat dari kenaikan BBM semata, tetapi sebagai akumulasi kekecewaan dan
kekesalan masyarakat atas semua kekisruhan yang terjadi di tubuh
Pemerintah yang congkak ini. Korupsi dan semua masalah hukum yang
membelunggu penguasa seakan menjadi sebuah benang kusut yang semakin
membuat wajah bangsa ini menjadi semrawut.
Buat para kawan-kawan mahasiswa dan buruh, selamat berjuang!
aspirasikan suara rakyat dengan sebenar-benarnya, tetapi ingat jangan
anarkis! dan jangan mudah terpovokasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar